Hidup Manusia Dalam ke Kristenan
Oleh : Rikki Fernando Sinaga
Banyaknya persoalan kehidupan yang sering kita hadapi membuat kita bertanya-tanya mengenai apa itu hidup. Apalagi, banyak teori-teori yang menjelaskan tentang kehidupan. Akibatnya, kita sering terombang-ambing dalam pertanyaan kita sendiri.
Apa sih hidup itu ? sebuah pertanyaan yang memang begitu sederhana terkadang membuat kita pergi dan menjauhi Tuhan. Hidup merupakan sebuah kata yang sangat dahsyat diatas kata cinta. Tetapi dengan kelebihan manusia yang diberikan oleh penciptanya yaitu akal pikiran, membuat manusia menilai kehidupan dengan sudut pandang yang bersifat rasional dan ada juga manusia menilai kehidupan dengan menggunakan kecerdasan emosional spiritual yang memang sudah tertanam sejak seorang manusia hadir dalam sebuah kehidupan.
Apa sih hidup itu ? sebuah pertanyaan yang memang begitu sederhana terkadang membuat kita pergi dan menjauhi Tuhan. Hidup merupakan sebuah kata yang sangat dahsyat diatas kata cinta. Tetapi dengan kelebihan manusia yang diberikan oleh penciptanya yaitu akal pikiran, membuat manusia menilai kehidupan dengan sudut pandang yang bersifat rasional dan ada juga manusia menilai kehidupan dengan menggunakan kecerdasan emosional spiritual yang memang sudah tertanam sejak seorang manusia hadir dalam sebuah kehidupan.
Dalam perkembangannya manusia sudah menelusuri asal muasal sebuah kehidupan. Dalam proses pencarian mengenai kehidupan banyak timbul teori-teori mengenai kehidupan. Salah satunya adalah teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Dimana ,dalam teori ini di ceritakan bahwa manusia berasal dari kera, dimana kera ini berkembang dalam jangka waktu yang lama (berevolusi) menjadi seorang manusia.
Sesuai dengan judul kita saat ini yaitu hidup manusia dalam ke Kristenan membuat kita harus membahas tuntas tentang kehidupan menurut ke Kristenan yang bersumber dari Alkitab. Dalam alkitab jelas dikatakan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Jika dilihat secara fisik manusia diciptakan dari debu tanah dan manusia hidup karena roh pemberian dari Tuhan.
“Manusia tanpa suatu tujuan adalah ibarat sebuah kapal tanpa kemudi-anak telantar, hal sia-sia, bukan siapa-siapa”. (Thomas Carlyle). Setiap perbuatan tentunya memiliki tujuan tersendiri. Begitu pula dengan penciptaan manusia oleh Tuhan memiliki tujuan tersendiri. Tuhan menciptakan manusia adalah untuk berkuasa atas seluruh bumi dan untuk memenuhi bumi dengan keturunannya.
Pada awalnya Tuhan memberikan kehidupan yang nyaman dan sangat dimanja oleh Allah. Tetapi kemudian manusia terpisah dari Allah karena jatuhnya manusia dalam dosa. Sehingga manusia kehilangan kemuliaannya, terpisah dari Allah dan hidup dibawah kutuk dan perhambaan oleh dosa. Pada saat itu manusia mulai mengalami penderitaan yang begitu mendalam. Seorang laki-laki harus pergi bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sedangkan perempuan harus bersusah payah dalam melahirkan.
Melihat manusia yang begitu dikasihi-Nya menderita, akhirnya membuat Allah mendesain ulang karya ciptaannya dengan menawarkan kesalamatan melalui putra-Nya yang Tunggal agar celah yang tercipta karena dosa terhapuskan (lih Yoh 3 : 16). Selain itu Tuhan berjanji akan memberikan hidup dalam kelegaan, hidup dalam kemerdekaan, hidup dalam kelimpahan kepada manusia yang percaya pada-Nya (lih Mat 11 : 28, Yoh 8 : 31-32, Yoh 10: 10, Luk 4 : 18-19). Sehingga harapannya manusia akan mewarisi kerajaan sorga.
Hidup dalam ke kristenan adalah sebuah kehidupan yang berakar dalam karya keselamatan Kristus terhadap manusia. Sehingga sejatinya jika kita mau menjalani kehidupan dalam ke Kristenan maka teladanilah kehidupan Yesus Kristus yang telah hadir didalam dunia. Semoga kita hidup didalam Dia dan Dia hidup didalam kita.
Haleluya…
Haleluya…
Haleluya…