Padang (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga yang tinggal di Desa Manganpoula, dan Dusun Sirilanggai, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara , Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terpaksa mengungsi akibat banjir yang menggenangi daerah tersebut sejak Sabtu.

"Di Dusun Sirilanggai terdapat sekitar 150 kepala keluarga sedangkan di desa Monganpoula jumlahnya mencapa 250 KK," kata Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hendri Dori Satoko saat dihubungi, Sabtu.

Akibat curah hujan yang tinggi, banjir menggenangi Desa Manganpoula hingga setiggi sekitar dua meter sehingga banyak rumah beserta isinya terendam air. Sementara banjir juga melanda perkampungan di dusun Sirilanggai, Desa Malancan, Siberut Utara setinggi sekitar 1,5 Meter.

"Banyak warga yang kehilangan harta benda karena hanyut terbawa air," katanya.

Menurut dia, saat ini warga mengungsi ke dataran tinggi. Mereka terpaksa tinggal di sekolah dan gereja setempat untuk sementara waktu. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai juga sudah berupa untuk menyalurkan bantuan ke daerah itu namun mereka terkepung badai.

"Bantuan sudah mulai disalurkan melalui pemerintah kecamatan dengan cara diambil terlebih dahulu dulu dari pedagang setempat. Bupati telah menginstruksikan pedagang untuk memberikan bantuan seperti makanan, selimut, pakaian dan tenda," katanya.

Selain itu, bupati juga sudah menginstruksikan tim medis untuk memberikan pengobatan kepada warga yang terserang penyakit.

Hujan yang terjadi sejak Jumat (5/4) mengakibatkan sungai di sekitar daerah itu meluap pada Sabtu pagi. Akibatnya, banjir pun tak bisa terhindarkan. Di Monganpoula, banjir terjadi hampir setiap tahun.

Selain menggenangi perumahan, banjir juga mengakibatkan akses menuju kedua daerah itu terputus. Satunya-satunya cara yang dapat ditempuh untuk menuju lokasi adalah berjalan kaki.